KEBUDAYAAN RIAU
Kepulauan
Riau adalah sebuah provinsi di Indonesia.
Provinsi Kepulauan Riau berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja di
sebelah utara; Malaysia
dan provinsi Kalimantan Barat di timur; provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Jambi di selatan;
Negara Singapura,
Malaysia dan
provinsi Riau di
sebelah barat.
Secara
keseluruhan wilayah Kepulauan Riau terdiri dari 4 kabupaten dan 2 kota, 47
kecamatan serta 274 kelurahan/desa dengan jumlah 2.408 pulau besar dan kecil
yang 30% belum bernama dan berpenduduk. Adapun luas wilayahnya sebesar 252.601
km², sekitar 95% merupakan lautan dan hanya sekitar 5% daratan.
Suku bangsa
Suku bangsa yang terdapat di Provinsi Kepulauan Riau adalah Melayu, Bugis, Jawa, Arab, Tionghoa, Padang, Batak, Sunda dan Flores.
Seni dan Budaya
1. Musik
Musik Melayu
Kepulauan Riau dan musik yang berkembang oleh masyarakat Kepulauan Riau
mencakup Musik Melayu dalam bentuk Langgam atau Senandung, Musik Joget, Musik
Zapin, Musik Silat, Musik Inang, Musik Ghazal, Musik Boria, Musik Mak Yong,
Musik Mendu, Musik Lang-lang Buana, Musik Bangsawan, Musik Barongsai,
Musik Gamelan
yang dulunya berkembang istana Daik Lingga dengan sebutan Musik Tari Joget
Lingga, Musik Randai, Musik Dul Muluk, Musik Tari Inai, Musik Kompang, Musik
Berdah, Musik Rebana, Musik Kasidah, Musik Nobat yang bisa digunakan pada acara
ritual kerajaan di Riau Lingga, Musik Boria, Musik Kuna kepang, Musik Wayang cecak,
Musik Randai, Musik Angklung, Musik Manora, Musik Keroncong,
Musik Dangdut,
Musik Pop,
Musik Gondang dari Sumatera Utara, Musik Agogo dan lainnya.
Tari melayu di
Kepulauan Riau yang berkembang di kabupaten dan kota antara lain : Tari Zapin, Tari Joget
Dangong, Tari Jogi, Tari Melemang, Tari Makyong, Tari Mendu, Tari Inai,
Tari Dayung Sampan, Tari Topeng, Tari Lang-Lang Buana, Tari Alu, Tari Ayam
Sudur, Tari Boria, Tari Zikir Barat, Tari Rokana, Tari Joget lambak, Tari
Damnah, Tari Semah Kajang, Tari Dendang Dangkong, Tari Sirih Lelat, Tari Tebus
Kipas, Tari Sekapur Sirih, Tari Engku Puteri, Tari Mustika Kencana, Tari
Marhaban, Tari Menjunjung Duli, Tari Tandak Pengasih, Tari Ikan Kekek, Tari
Tarek Rawai, Tari Pasang Rokok, Tari Masri, Tari Betabik, Tari Lenggang Cecak,
Tari Laksemane Bentan, Joget Bebtan, Tari Joget Kak Long dari Moro,
Tari Joget Mak Dare, Tari Joget Makcik Normah di pulau Panjang Batam.
Teater Melayu
yang berkembang di Provinsi Riau anatar lain: Teater Makyong di Kabupaten
Bintan tepatnya di Pulau Mantang, Pulau Panjang, Batam; Teater Mendu di
Kabupaten Ranai tepatnya di Kecamatan Sedanau dan Ranai; Teater Lang-lang Buana
di Kabupaten Natuna tepatnya di Ranai dan Wayang
Bangsawan di Daik Lingga, Dabo Singkep, Pulau Penyengat.
Teater dari
daerah lain yang berada di Provinsi Kepulauan Riau antara lain seperti: Randai,
Ketoprak, Wayang Orang, Dul Muluk dan Manora. Semuanya dikembangkan oleh
masyarakat dan suku lain yang berada di provinsi Kepulauan Riau.
Pakaian Adat
Provinsi Riau
Pakain Adat Melayu Riau ini adalah pakaian tradisional Riau,
walaupun ada beberapa macam-macam namun hanya satu pakaian adat untuk daerah
Riau, yaitu Pakaian Adat Melayu Riau.
1.
Foto Pakaian Adat, Tradisional Melayu Indragiri Riau
2.
Foto Baju Adat Melayu Bengkalis Ria
3. Foto Baju Adat, Tradisional Melayu
Siak Riau
Nilai Filosofi, Makna Pakaian Melayu
Riau.
Suatu karya seni disebut indah apabila pertama dibuat dengan
baik dan kedua mempunyai makna. sebagai suatu hasil kebudayaan, Baju Melayu
Kepulauan Riau idealnya hendaklah molek dilihat dari jauh dan molek pula
dipandang dari dekat, indah menurut pemandangan mata dan hati, dibuat dengan
baik dan mempunyai makna-makna yang terkandung dalam lambang-lambang.
Bagi orang Melayu, pakaian selain berfungsi sebagai penutup
aurat dan pelindung tubuh dari panas dan dingin, juga menyerlahkan
lambang-lambang. Lambang-lambang itu mewujudkan nilai-nilai terala (luhur) yang
dijunjung tinggi oleh masyarakatnya.
Dengan bersebatinya lambang-lambang budaya dengan pakaian,
kedudukan dan peran pakaian menjadi sangat mustahak dalam kehidupan orang
Melayu. berbagai ketentuan adat mengatur tentang bentuk, corak (motif), warna,
pemakaian, dan penggunaan pakaian. Ketentuan-ketentuan adat itu diberlakukan
untuk mendidik dan meningkatkan akhlak orang yang memakainya.
Pakaian Melayu dari ujung kaki sampai ke ujung rambut ada
makna dan gunanya. ”Semuanya dikaitkan dengan norma sosial, agama, dan
adat-istiadat sehingga pakaian berkembang dengan makna yang beraneka ragam.
Makna pakaian melayu juga dikaitkan dengan fungsinya, yaitu pakaian sebagai
penutup malu, pakaian sebagai penjemput budi, dan pakaian sebagai penolak bala.
Pada kaum laki-laki terdapat tiga jenis pakaian adat melayu.
Pertama, baju melayu cekak musang yang terdiri dari celana, kain dan songkok.
Baju ini biasa digunakan pada acara-acara keluarga seperti kenduri.
Kedua baju melayu gunting cina, baju ini biasa digunakan
dalam sehari-hari dirumah untuk mengadakan acara yang tak resmi. Dan ketiga,
baju melayu teluk belanga, baju ini terdiri dari celana, kain sampin dan
penutup kepala atau songkok.
Sedang pakaian kaum perempuan ada dua yaitu pertama baju
kurung, yang terdiri atas kain, baju dan selendang. Selendang dipakai dengan
lepas di bahu dan biasanya tak melingkar di leher pemakai. Dan kedua, baju
kebaya labuh, ynag terdiri atas kain, baju dan selendang.
Panjang lengan baju kira-kira dua jari dari pergelang an
tangan sehingga gelang yang dikenakan kaum perempuan kelihatan. Lebar lengan
baju kira-kira tiga jari dari permukaan lengan. Kedalaman baju bervariasi dari
sampai batas betis atau sedikit ke atas.
Bagi perempuan dalam berpakaian dilengkapi dengan siput
(sanggul) yang terdiri atas tiga macam yaitu, siput tegang, siput cekak, dan
siput lintang. dan tudung atau penutup kepala.
Rumah Adat Daerah Riau
Rumah Adat
Daerah Riau - Sebenarnya tidaklah bisa disebut rumah adat Riau, namun
disebabkan oleh Riau identik dengan ciri ciri Melayu, maka Rumah adat Riau
adalah rumah adat Melayu. Ditambah pula Riau-ini terdapat banyak sungai maka
setiap sungai itu beda pula beradaban serta adatnya walaupun banyak terdapat
persamaan.
Secara umum ada 5 jenis rumah
adat Melayu Riau:
* Balai Salaso Jatuh,
* Rumah Adat Salaso Jatuh
Kembar,
* Rumah Melayu Atap Limas,
* Rumah Melayu Lipat Kajang dan
* Rumah Melayu Atap Lontik.
Bentuk rumah
tradisional daerah Riau pada umumnya adalah rumah panggung yang berdiri diatas
tiang dengan bangunan persegi panjang. Dari beberapa bentuk rumah, semuanya
hampir serupa, baik tangga, pintu, dinding, susunan ruangannya identik, kecuali
rumah lontik yang-mendapat pengaruh Minang.
- Rumah Lontik/Lancang
(Kampar)
Rumah lontik
yang dapat juga disebut rumah lancang karena rumah ini bentuk, ciri atapnya
melengkung keatas, agak runcing seperti tanduk kerbau. Sedangkan dindingnya
miring keluar dengan hiasan kaki dinding mirip perahu atau lancang. Hal itu
melambangkan penghormatan kepada Tuhan dan-sesama. Rumah adat lontik
diperkirakan dapat pengaruh dari kebudayaan Minangkabau karena kabanyakan
terdapat di daerah yang berbatasan dengan Sumatera Barat. Tangga rumah biasanya
ganjil.
Balai
salaso jatuh adalah bangunan seperti rumah adat tapi fungsinya bukan untuk
tempat tinggal melainkan untuk musyawarah atau rapat secara adat. Sesuai dengan
fungsinya bangunan ini mempunyai macam-macam nama antara lain : Balairung Sari,
Balai Penobatan, Balai Kerapatan dan lain-lain. Bangunan tersebut kini tidak
ada lagi, didesa-desa tempat musyawarah dilakukan di rumah Penghulu, sedangkan
yang menyangklut keagamaan dilakukan di masjid.
Ciri
- ciri Balai Salaso Jatuh mempunyai selasar keliling yang lantainya lebih
rendah dari ruang tengah, karena itu dikatakan Salaso Jatuh. Semua bangunan
baik rumah adat maupun balai adat diberi hiasan terutama berupa ukiran.
Puncak
atap selalu ada hiasan kayu yang mencuat keatas bersilangan dan biasanya hiasan
ini diberi ukiran yang disebut Salembayung atau Sulobuyung yang mengandung
makna pengakuan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Artikel
rumah adat Riau ini terlalu singkat atau mungkin kurang lengkap. Bagi Anda
yang-lebih tahu mengenai seluk arsitektur rumah adat silakan dilengkap, apabila
terdapat khilaf dipersilakan perbaiki.
Masrukhi/1ID07/35413341/TUGAS
ILMU BUDAYA DASAR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar