Minggu, 16 Juli 2017

Tugas 3 Etika Profesi

STANDAR TEKNIK DAN STANDAR MANAJEMEN YANG RELEVAN DENGAN TEKNIK INDUSTRI

A.    Standar Teknik
Standar teknik adalah serangkaian eksplisit syarat yang harus dilengkapi oleh bahan, produk atau layanan. Jika produk atau jasa tersebut gagal melengkapi satu atau lebih dari spesifikasi yang berlaku, kemungkinan produk atau jasa tersebut diluar dari spesifikasi. Standar teknik ini merupakan jenis standar yang serig dirujuk oleh suatu kontraak atau dokumen pengadaan. Istilah standar teknik yang digunakan sehubungan dengan lembar data (atau lembar spec). sebuah lembar data biasanya digunakan untuk komunikasi teknis dalam menggambarkan karakteristik teknis dari suatu item atau produk. Hal ini dapat diterbitkan oleh produsen atau membantu orang memilih produk atau untuk membantu menggunakan produk. Standar teknik dapat ditulis oleh instansi pemerintah, asosiasi perdagangan, perusahaan atau organisasi standar. Terdapat beberapa organisasi standar teknik. Berikut ini adalah macam-macam organisasi dalam standar teknik:

1.      American Society of Mechanical Engineers (ASME)
ASME adalah asosiasi profesional yang mempromosikan seni, ilmu pengetahuan, dan praktik rakayasa multidisiplin ilmu di seluruh dunia. ASME didirikan pada 1880 oleh kelompok teknik mesin di Amerika Utara, yang terdiri dari Alexander Lyman Holley, Henry Rossiter Worthinton, John Edison Sweet dan Matthias N. Forney dalam menanggapi berbagai kegagalan mesin uap boiler. ASME melakukan promosi melalui pendidikan, pelatihan dan pengembangan profesional, serta standar, penelitian, konferensi dan publikasi, hubungan dengan pemerintah. Misi ASME adalah untuk mempromosikan dan meningkatkan kompetensi teknis, profesionalitas dan kesejahteraan anggotanya melalui  program kualitas dan kegiatan di teknik mesin, serta lebih memungkinkan praktisi untuk memberikan kontribusi pada kesejahteraan masyarakat.

2.      American National Standars Institute (ANSI)
American National Standars Institute (ANSI) adalah sebuah lembaga nirlaba swasta yang didirikan pada tanggal 19 Oktober 1918 dengan misi untuk meningkatkan daya saing global bagi bisnis dan kualitas hidup Amerika Serikat. Lembaga ini mengawasi penegembangan standar consensus untuk produk, jasa, proses, sistem, dan personil di Amerika Serikat. Lembaga tersebut mengawasi pembuatan, permberlakuan, dan penggunaan ribuan norma dan pedoman yang secara langsung berdampak bisnis pada hamper setiap sector.

3.      American Standard Testing and Material (ASTM)
ASTM merupakan organisasi internasional yang mengembangkan standarisasi teknik untuk material, produk, sistem dan jasa yang berpusat di Amerika Serikat. ASTM dibentuk pertama kali pada tahun 1898 oleh sekelompok insinyur dan ilmuan mengatasi bahan baku besi pada rel kereta api yang selalu bermasalah. Sekarang ini ASTM mempunyai lebih dari 12.000 standar. Standar ASTM banyak digunakan pada negara-negara maju maupun berkembang dalam penelitian akademis maupun industri.

4.      Deutsches Institut fur Normung (DIN)
Deutsches Institut fur Normung (DIN) adalah organisasi nasional Jerman untuk standarisasi yang berkantor pusat Berlin, Jerman. Saat ini ada sekitar tiga puluh ribu standar DIN yang meliputi hampir semua bidang teknologi. DIN didirikan pada 1917 sebagai Deutschen der Normenausschub Industri (NADI) atau Standarisasi Komite Industr Jerman. Penetepan standar DIN menunjukan asal-usulnya, dimana tanda (#) menunjukan angka, yaitu DIN # digunakan untuk standar Jerman dengan signifikasi terutama domestik atau dirancang sebagai langkah pertama menuju status internasional.

5.      Standar Nasional Indonesia (SNI)
Standar Nasional Indoensia (SNI) adalah satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh BSN. Agar SNI memperoleh penerimaan yang luas antara para stakeholder, maka SNI dirumuskan dengan memenuhi WTO Code of good practice, yaitu openness (keterbukaan agar semua stakeholder yang berkepentingan dapat berpatisisasi dalam pengembangan SNI), Transparency (transparan agar semua stakeholder yang berkepentingan dapat mengikuti perkembangan SNI mulai dari tahap pemrograman dan perumusan sampai tahap peneteapannya.

B.     Standar Manajemen
Standar manajemen adalah struktur tugas, prosedur kerja, sistem manjemen dan standar kerja dalam bidang kelembagaan, usaha serta keuangan. Terdapat beberapa contoh standar manajemen, yaiyu:

1.      Standar Manajemen Keamanan Pangan
ISO menerbitkan standar 22000 untuk memberikan kerangka manajemen keamanan pangan bagi organisasi yang terlibat dalam rantai pangan. Standar ini dapat diterapkan secara independen maupun diintegritaskan dengan persyaratan sistem manajemen yang lain.

2.      Standar Manajemen Mutu
Sistem manajemen mutu merupakan suatu keputusan strategis dalam organisasi. Standar ini dapat digunakan oleh pihak internal dan eksternal termasuk lembaga sertifikasi untuk menilai kemampuan organisasi dalam memnuhi persyaratan pelanggan, regulasi dan peraturan perundangan yang berlaku untuk prodok dan persyaratan organisasi sendiri. Dasar-dasar manajemen mutu  yang dinyatakan dalam ISO 9000 telah dipertimbangkan dalam pengembangan standar ini. ISO 9000 mencakup standar-standar berikut ini:
a.       ISO 9000 - Quality Manajemen System - Fundamentals and Vocabulary.
b.      ISO 9001 -  Quality Manajemen System – Requirements.
c.       ISO 9004 - Quality Manajemen System – Guidelines for Performance Improvents.

3.      Standar Manajemen Lingkungan
Standar-standar manjemen yang termasuk ke dalam standar manajemen lingkungan contohnya adalah ISO 14000 dan ISO 14001. Tujuan dari sistem ini adalah untuk mengurangi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh bisnis dan untuk mengurangi polusi dan limbah yang dihasilkan oleh bisnis.

4.      Standar Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Pengertian Sistem Manajemen K3 (Keselamatam dan Kesehatan Kerja) secara umum merujuk pada dua sumber, yaitu Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan pada Standar OHSAS 18001:2007 Occupational Health and Safety Manajement Systems. Penegertian SMK3 menurut Permenaker no 5 Tahun 1996 tentang SMK3 ialah bagian dari sistem secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengajian dan pemeliharaan kebijakan Keselataman dan Kesehatan Kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.

5.      Total Quality Management (TQM)
TQM mengacu pada penekanan kualitas yang meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. TQM sangat bermanfaat baik bagi pelanggan, institusi, maupun bagi staf organisasi. Manfaat TQM bagi pelanggan sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atal pelayanan. Sementara manfaat TQM bagi institusi adalah terdapat perubahan kualitas produk atau pelayanan, staf lebih termotivasi.


Sumber:
Slide Materi Standar Teknik dan Manajemen oleh Dr. Dian Kemala Puteri.

Ir. Bambang Purwanggono dkk. 2009. Pengantar Standarisasi. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar