STANDAR TEKNIK DAN STANDAR MANAJEMEN YANG RELEVAN
DENGAN TEKNIK INDUSTRI
A.
Standar
Teknik
Standar
teknik adalah serangkaian eksplisit syarat yang harus dilengkapi oleh bahan,
produk atau layanan. Jika produk atau jasa tersebut gagal melengkapi satu atau
lebih dari spesifikasi yang berlaku, kemungkinan produk atau jasa tersebut
diluar dari spesifikasi. Standar teknik ini merupakan jenis standar yang serig
dirujuk oleh suatu kontraak atau dokumen pengadaan. Istilah standar teknik yang
digunakan sehubungan dengan lembar data (atau lembar spec). sebuah lembar data
biasanya digunakan untuk komunikasi teknis dalam menggambarkan karakteristik
teknis dari suatu item atau produk. Hal ini dapat diterbitkan oleh produsen
atau membantu orang memilih produk atau untuk membantu menggunakan produk. Standar
teknik dapat ditulis oleh instansi pemerintah, asosiasi perdagangan, perusahaan
atau organisasi standar. Terdapat beberapa organisasi standar teknik. Berikut ini
adalah macam-macam organisasi dalam standar teknik:
1.
American
Society of Mechanical Engineers (ASME)
ASME
adalah asosiasi profesional yang mempromosikan seni, ilmu pengetahuan, dan
praktik rakayasa multidisiplin ilmu di seluruh dunia. ASME didirikan pada 1880
oleh kelompok teknik mesin di Amerika Utara, yang terdiri dari Alexander Lyman
Holley, Henry Rossiter Worthinton, John Edison Sweet dan Matthias N. Forney
dalam menanggapi berbagai kegagalan mesin uap boiler. ASME melakukan promosi
melalui pendidikan, pelatihan dan pengembangan profesional, serta standar,
penelitian, konferensi dan publikasi, hubungan dengan pemerintah. Misi ASME
adalah untuk mempromosikan dan meningkatkan kompetensi teknis, profesionalitas
dan kesejahteraan anggotanya melalui
program kualitas dan kegiatan di teknik mesin, serta lebih memungkinkan
praktisi untuk memberikan kontribusi pada kesejahteraan masyarakat.
2.
American
National Standars Institute (ANSI)
American
National Standars Institute (ANSI) adalah sebuah lembaga nirlaba swasta yang
didirikan pada tanggal 19 Oktober 1918 dengan misi untuk meningkatkan daya
saing global bagi bisnis dan kualitas hidup Amerika Serikat. Lembaga ini mengawasi
penegembangan standar consensus untuk produk, jasa, proses, sistem, dan
personil di Amerika Serikat. Lembaga tersebut mengawasi pembuatan,
permberlakuan, dan penggunaan ribuan norma dan pedoman yang secara langsung
berdampak bisnis pada hamper setiap sector.
3.
American
Standard Testing and Material (ASTM)
ASTM
merupakan organisasi internasional yang mengembangkan standarisasi teknik untuk
material, produk, sistem dan jasa yang berpusat di Amerika Serikat. ASTM
dibentuk pertama kali pada tahun 1898 oleh sekelompok insinyur dan ilmuan
mengatasi bahan baku besi pada rel kereta api yang selalu bermasalah. Sekarang
ini ASTM mempunyai lebih dari 12.000 standar. Standar ASTM banyak digunakan
pada negara-negara maju maupun berkembang dalam penelitian akademis maupun industri.
4.
Deutsches
Institut fur Normung (DIN)
Deutsches
Institut fur Normung (DIN) adalah organisasi nasional Jerman untuk standarisasi
yang berkantor pusat Berlin, Jerman. Saat ini ada sekitar tiga puluh ribu
standar DIN yang meliputi hampir semua bidang teknologi. DIN didirikan pada
1917 sebagai Deutschen der Normenausschub Industri (NADI) atau Standarisasi
Komite Industr Jerman. Penetepan standar DIN menunjukan asal-usulnya, dimana
tanda (#) menunjukan angka, yaitu DIN # digunakan untuk standar Jerman dengan
signifikasi terutama domestik atau dirancang sebagai langkah pertama menuju
status internasional.
5.
Standar
Nasional Indonesia (SNI)
Standar
Nasional Indoensia (SNI) adalah satu-satunya standar yang berlaku secara
nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh
BSN. Agar SNI memperoleh penerimaan yang luas antara para stakeholder, maka SNI dirumuskan dengan memenuhi WTO Code of good practice, yaitu openness (keterbukaan agar semua stakeholder yang berkepentingan dapat
berpatisisasi dalam pengembangan SNI), Transparency
(transparan agar semua stakeholder yang
berkepentingan dapat mengikuti perkembangan SNI mulai dari tahap pemrograman
dan perumusan sampai tahap peneteapannya.
B.
Standar
Manajemen
Standar
manajemen adalah struktur tugas, prosedur kerja, sistem manjemen dan standar
kerja dalam bidang kelembagaan, usaha serta keuangan. Terdapat beberapa contoh
standar manajemen, yaiyu:
1.
Standar
Manajemen Keamanan Pangan
ISO
menerbitkan standar 22000 untuk memberikan kerangka manajemen keamanan pangan
bagi organisasi yang terlibat dalam rantai pangan. Standar ini dapat diterapkan
secara independen maupun diintegritaskan dengan persyaratan sistem manajemen
yang lain.
2.
Standar
Manajemen Mutu
Sistem
manajemen mutu merupakan suatu keputusan strategis dalam organisasi. Standar ini
dapat digunakan oleh pihak internal dan eksternal termasuk lembaga sertifikasi
untuk menilai kemampuan organisasi dalam memnuhi persyaratan pelanggan,
regulasi dan peraturan perundangan yang berlaku untuk prodok dan persyaratan
organisasi sendiri. Dasar-dasar manajemen mutu yang dinyatakan dalam ISO 9000 telah
dipertimbangkan dalam pengembangan standar ini. ISO 9000 mencakup standar-standar
berikut ini:
a.
ISO 9000 - Quality Manajemen System - Fundamentals and
Vocabulary.
b.
ISO 9001 - Quality
Manajemen System – Requirements.
c.
ISO 9004 - Quality Manajemen System – Guidelines for
Performance Improvents.
3.
Standar
Manajemen Lingkungan
Standar-standar
manjemen yang termasuk ke dalam standar manajemen lingkungan contohnya adalah
ISO 14000 dan ISO 14001. Tujuan dari sistem ini adalah untuk mengurangi
kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh bisnis dan untuk mengurangi polusi
dan limbah yang dihasilkan oleh bisnis.
4.
Standar
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Pengertian
Sistem Manajemen K3 (Keselamatam dan Kesehatan Kerja) secara umum merujuk pada
dua sumber, yaitu Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan pada Standar OHSAS 18001:2007 Occupational Health and Safety Manajement
Systems. Penegertian SMK3 menurut Permenaker no 5 Tahun 1996 tentang SMK3
ialah bagian dari sistem secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi,
perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang
dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengajian dan pemeliharaan
kebijakan Keselataman dan Kesehatan Kerja dalam rangka pengendalian resiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif.
5.
Total
Quality Management (TQM)
TQM
mengacu pada penekanan kualitas yang meliputi organisasi keseluruhan, mulai
dari pemasok hingga pelanggan. TQM sangat bermanfaat baik bagi pelanggan,
institusi, maupun bagi staf organisasi. Manfaat TQM bagi pelanggan sedikit atau
bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atal pelayanan. Sementara manfaat
TQM bagi institusi adalah terdapat perubahan kualitas produk atau pelayanan,
staf lebih termotivasi.
Sumber:
Slide Materi Standar
Teknik dan Manajemen oleh Dr. Dian Kemala Puteri.
Ir. Bambang
Purwanggono dkk. 2009. Pengantar
Standarisasi. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar