Minggu, 02 Oktober 2016

Tugas Individu II Kewirausahaan



Arti Penting Orientasi Pemasaran
Penyebab kegagalan bisnis kecil adalah kurangnya penjualan dan kurangnya daya saing. Kedua kegagalan tersebut menecerminkan kenaifan dari para pendiri perusahaan didalam mengabaikan perlunya orientasi pemasaran. Terlalu sering para wirausahawan meyakini gagasan produk atau jasa baru. Mereka berkonsentrasi pada pengembangan gagasan dan mewujudkannya. Mereka menginvestasikan waktu, uang, dan tenaga didalam pengembangan gagasan tanpa befikir tentang identifikasi konsumen dan kebutuhan konsumen serta keinginan untuk membeli. Orientasi wirausahawan adalan kedalam pada kebutuhuna ego pribadi dan kepuasannya, yang hasilnya mungkin berupa barang dan jasa yang dikerjakan dengan bagus dimana hanya sedikit orang yang akan membeli.
Dengan melihat kepasaran  bias menghasilkan sesuatu yang lebih menguntungkan. Disini wirausahawan adalah konsumen. Desain produk berasal dari apa yang diinginkan oleh pembeli potensial dan yang mau membayar. Sekali wirausahawan yaki n akan spesifikasi yang ingin dipenuhi, mereka akan menilai sumber daya yang ada untuk melihat apakah keterampilan teknis, peralatan, dan kemampuan finansial tersedia untuk menghasilkan produk yang menguntungkan.
Menurut Kohli dan Jaworski (1990) orientasi pasar adalah sebagai pengumpulan intelegen pasar untuk memenuhi kebutuhan pelanggan saat ini dan mendatang. Penyebaran inteljensi pasar keberbagai divisi dan fungsi dalam perusahaan, dan bagaimana perusahaan menanggapinya. Tiga kata kunci dalam definisi ini adalah pengumpulan inteljen pasar (market intelligen generation), penyebaran inteljen pasar (market intelligen dissemination) dan tanggapan (responsiveness). Orientasi pasar didefinisikan sedikit berbeda oleh Narver dan Slater (1990) yaitu orientasi pasar terdiri dari tiga komponen perilaku yaitu orientasi pelanggan, orientasi pesaing dan koordinasi interfungsional dan dua kriteria keputusan yaitu tujuan jangka panjang dan keuntungan.

Penyebab Kegagalan Dalam Memilih Peluang Bisnis Baru
Pada saat ini banyak orang yang ingin membuat acara atau kegiatan secara simpel dan efisien. Contohnya dalam hal penyiapan makanan dan hidangan. Biasanya mereka lebih memilih untuk memesan makanan daripada membuatnya sendiri dengan alasan pertimbangan waktu dan tenaga walaupun memang sedikit mahal. Dari pemikiran inilah mereka mempunyai ide untuk membuat bisnis katering makanan. Dalam memulai usaha dalam bidang apapun, maka yang pertama kali harus diketahui adalah peluang pasar dan bagaimanan menggaet order.. Bagaimana peluang pasar yang hendak kita masuki dalam bisnis kita dan bagaimana cara memperoleh order tersebut. Yang kedua adalah kita harus mampu menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing kita dan sejauh mana kemampuan kita untuk bersaing dengan mereka baik dari sisi harga, pelayanan maupun kualitas. Yang ketiga adalah persiapkan mental dan keberanian memulai. Singkirkan hambatan psikologis rasa malu, takut gagal dan perang batin antara berkeinginan dan keraguan. Jangan lupa harus siap menghadapi resiko, dimana resiko bisnis adalah untung atau rugi. Semakin besar untungnya maka resikonya pun semakin besar. Yang terpenting adalah berani mencoba dan memulai. Lebih baik mencoba tetapi gagal daripada gagal mencoba. Berikut ini merupakan penyebab kegagalan dalam memilih suatu bisnis baru.
1.      Kurangnya obyektifitas
Orang orang terlatih hanya melihat pada gagasan mereka sendiri tanpa menyadari perlunya perancangan atau proyeksi dalam kerja profesional mereka riset kelayakan pemasaran dan sudut pandang bisnis.
2.      Kurangnya kedekatan dengan pasar
Kedekatan dengan pasar sangat penting, karena dalam hal ini untuk mengenalkan produkkita dilapangan, agar pasar mengenal bagaimana keunggulan produkkita.
3.      Pemahaman kebutuhan teknis yang tidak memadai
Kurangnya pengertian  kebutuhan teknis yang diperlukan untuk membuat produk berfungsi seperti yang diharapkan, atau untuk menghasilkan produk itu sendiri.
4.      Diabaikannya kebutuhan finansial
Biasanya pengabaian tentang masalah biaya peralatan khusu atau pelatihanpersonalia sebelum menjalankan pekerjaannya.
5.      Kurangnya diferensiasi produk
Diferensiasi produk yang berasal dari keaslian desain dan kinerja yang lebih baik adalah cara yang terbaik untuk menjamin kesadaran adanya perbedaan antara produk tersebut dengan produk pesaing.
6.      Pemahaman terhadap masalah-masalah hokum yang tidak memadai
Aspek perlindungan hukum termasuk hak cipta, merk dagang, hak paten, dll merupak isu-isu yang harus dimengerti oleh usaha baru.
7.      Peluncuran usaha baru
Yang harus dilakukan oleh wirausahawan dalam peluncuranusaha baru adalah
      a.    Mempertahankan sikap obyektifitas dan selalu mencari terhada[ gagasan-gagasan bagi produk atau jasa.
      b.      Sepenuhnya dekat dengan situasi segmen pasar yang ingin mereka masuki.
      c.       Memahami persyaratan teknis dari produk atau proses.
     d.      Menelusuri secara mendetail kebutuhan funansial bagi pengembangan dan produksi barang atau proses.
      e.       Mengetahui kendala hukumyang diterapkan.
      f.       Menjamin bahwa produk atau jasa menawarkan keuntungan tertentu.
      g.      Melindungi gagasan kreatif melalui hak paten, hak cipta, merk dagang dan merk jasa.


Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar