Minggu, 02 Oktober 2016

Tugas Individu I Kewirausahaan

3 Profil Orang Sukses Karena Bekerja

1.  Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo atau lebih dikenal sebagai Deddy Corbuzier
Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo atau lebih dikenal sebagai Deddy Corbuzier (lahir di Jakarta, 28 Desember 1976 adalah seorang mentalis yang populer di Indonesia. Ia adalah seorang pesulap profesional keturunan Tionghoa. Dia dikenal akan wajahnya yang dirias dengan unik. Ia telah mencetak banyak sekali magician ternama, sebut saja Bow Vernon, Oge Arthemus, Demian Aditya dan lain-lain. Ia juga memberikan support kepada Magician muda di Tanah Air, sebut saja salah satunya yakni Ghany Elfreda. Ia merupakan salah seorang pesulap yang memperoleh penghargaan Merlin Award.
Ketenarannya bukan hanya dilambungkan oleh profesinya sebagai pesulap, tapi juga berkat penampilannya dalam kancah dunia hiburan di Indonesia. Selain sering tampil dalam berbagai acara sulap dan talk show tentang sulap di berbagai stasiun televisi, ia juga pernah membintangi sejumlah iklan di televisi dan media cetak. Deddy pun sempat bermain dalam sejumlah sinetron sebagai bintang tamu. Ketenarannya terutama ditopang oleh kemahirannya dalam memesona para penonton yang menyaksikan aksinya. Selain trik-trik sulap umum, Deddy juga kerap menyajikan pertunjukan sulap yang mengandung risiko tinggi. Meskipun dikenal sebagai pesulap, ia sendiri lebih suka disebut sebagai "mentalis".
Pada pertengahan tahun 2013, pria yang memiliki tinggi 181 cm ini membuat program kesehatan dengan "menciptakan" diet ala Deddy yang dia namakan "OCD" atau "Obsessive Corbuzier Diet" yang berbasis pada teknik Intermittent Fasting digabungkan dengan latihan HIIT (High Intensity Interval Training). Meskipun sebenarnya ini bukan teknik baru, tetapi menjadi sangat populer di Indonesia berkat keberhasilannya mengubah penampilan tubuhnya menjadi berotot dengan kadar lemak yang rendah. Ia bahkan menerbitkan website dan buku elektronik khusus membahas hal tersebut.

2. Tukul Riyanto, atau lebih dikenal dengan nama Tukul Arwarna


Tukul Riyanto, atau lebih dikenal dengan nama Tukul Arwana (lahir di Purwosari, Semarang Utara, 16 Oktober 1963 adalah seorang pelawak dan pembawa acara Indonesia. Tukul dikenal dengan acara Bukan Empat Mata yang dibawakannya. Selain menjadi pelaku hiburan, Tukul juga merintis usaha yang bergerak di bidang hiburan, yang bernama "Ojo Lali Entertainment", di bidang kuliner, yang bernama "Bakso Tukul Arwana", dan juga mempunyai beberapa tempat kost dan rumah kontrakan.
Nasib mujur Tukul semakin membaik ketika ia diajak dalam produksi Lenong Rumpi oleh Ramon Papana. Titik balik kariernya pun mencuat ketika menjadi pendamping Joshua di video klip "Air" dengan ikon diobok-obok-nya sekitar tahun 1997.
Nama Tukul Arwana semakin melambung ketika dipercayai untuk menjadi pembawa acara acara musik "Aduhai" di TPI serta acara "Dangdut Ria" di Indosiar. Saat ini, namanya kian melesat ketika TV7 (kini Trans7) mempercayakannya menjadi pembawa acara talk show Empat Mata (Kini Bukan Empat Mata). Tukul juga baru saja menyelesaikan syuting film layar lebar pertamanya yang berjudul Otomatis Romantis. Dalam film yang disutradarai Guntur Soehardjanto ini, Tukul berperan sebagai suami Wulan Guritno dalam sebuah rumah tangga yang ada di ujung kehancuran.

 
3. Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie atau dikenal sebagai BJ Habibie

Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie atau dikenal sebagai BJ Habibie merupakan pria Pare-Pare (Sulawesi Selatan) kelahiran 25 Juni 1936. Habibie menjadi Presiden ke-3 Indonesia selama 1.4 tahun dan 2 bulan menjadi Wakil Presiden RI ke-7. Habibie merupakan keturunan antara orang Jawa (ibunya) dengan orang Makasar/Pare-Pare (ayahnya).
Dimasa kecil, Habibie telah menunjukkan kecerdasan dan semangat tinggi pada ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya Fisika. Selama enam bulan, ia kuliah di Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB), dan dilanjutkan ke Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule – Jerman pada 1955. Dengan dibiayai oleh ibunya,  R.A. Tuti Marini Puspowardoyo, Habibie muda menghabiskan 10 tahun untuk menyelesaikan studi S-1 hingga S-3 di Aachen-Jerman.
Pak Habibie melanjutkan program doktoral setelah menikahi teman SMA-nya, Ibu Hasri Ainun Besari pada tahun 1962. Bersama dengan istrinya tinggal di Jerman, Habibie harus bekerja untuk membiayai biaya kuliah sekaligus biaya rumah tangganya. Habibie mendalami bidang Desain dan Konstruksi Pesawat Terbang. Tahun 1965, Habibie menyelesaikan studi S-3 nya dan mendapat gelar Doktor Ingenieur (Doktor Teknik) dengan  indeks prestasi summa cum laude.
Selama menjadi mahasiswa tingkat doktoral, BJ Habibie sudah mulai bekerja untuk menghidupi keluarganya dan biaya studinya. Setelah lulus, BJ Habibie bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm atau MBB Hamburg (1965-1969 sebagai Kepala Penelitian dan Pengembangan pada Analisis Struktrur Pesawat Terbang, dan kemudian menjabat Kepala Divisi Metode dan Teknologi pada industri pesawat terbang komersial dan militer di MBB (1969-1973).
Atas kinerja dan kebriliannya, 4 tahun kemudian, ia dipercaya sebagai Vice President sekaligus Direktur Teknologi di MBB periode 1973-1978 serta menjadi Penasihast Senior bidang teknologi untuk Dewan Direktur MBB (1978 ). Dialah menjadi satu-satunya orang Asia yang berhasil menduduki jabatan nomor dua di perusahaan pesawat terbang Jerman ini.
Sebelum memasuki usia 40 tahun, karir Habibie sudah sangat cemerlang, terutama dalam desain dan konstruksi pesawat terbang. Habibie menjadi “permata” di negeri Jerman dan iapun mendapat “kedudukan terhormat”, baik secara materi maupun intelektualitas oleh orang Jerman. Selama bekerja di MBB Jerman, Habibie menyumbang berbagai hasil penelitian dan sejumlah teori untuk ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang Thermodinamika, Konstruksi dan Aerodinamika. Beberapa rumusan teorinya dikenal dalam dunia pesawat terbang seperti “Habibie Factor“, “Habibie Theorem” dan “Habibie Method“.
Pada tahun 1968, BJ Habibie telah mengundang sejumlah insinyur  untuk bekerja di industri pesawat terbang Jerman. Sekitar 40 insinyur Indonesia akhirnya dapat bekerja di MBB atas rekomendasi Pak Habibie.
Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan skill dan pengalaman (SDM) insinyur Indonesia untuk suatu saat bisa kembali ke Indonesia dan membuat produk industri dirgantara (dan kemudian maritim dan darat). Dan ketika (Alm) Presiden Soeharto mengirim Ibnu Sutowo ke Jerman untuk menemui seraya membujuk Habibie pulang ke Indonesia, BJ Habibie langsung bersedia dan melepaskan jabatan, posisi dan prestise tinggi di Jerman.
Hal ini dilakukan BJ Habibie demi memberi sumbangsih ilmu dan teknologi pada bangsa ini. Pada 1974 di usia 38 tahun, BJ Habibie pulang ke tanah air.  Iapun diangkat menjadi penasihat pemerintah (langsung dibawah Presiden) di bidang teknologi pesawat terbang dan teknologi tinggi hingga tahun 1978. Meskipun demikian dari tahun 1974-1978, Habibie masih sering pulang pergi ke Jerman karena masih menjabat sebagai Vice Presiden dan Direktur Teknologi di MBB.
Habibie mulai benar-benar fokus setelah ia melepaskan jabatan tingginya di Perusahaan Pesawat Jerman MBB pada  1978. Dan sejak itu, dari tahun 1978 hingga 1997, ia diangkat menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus merangkap sebagai Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Disamping itu Habibie juga diangkat sebagai Ketua Dewan Riset Nasional dan berbagai jabatan lainnya.
Habibie mewarisi kondisi kacau balau pasca pengunduran diri Soeharto akibat salah urus pada masa orde baru, sehingga menimbulkan maraknya kerusuhan dan disintegerasi hampir seluruh wilayah Indonesia. Segera setelah memperoleh kekuasaan Presiden Habibie segera membentuk sebuah kabinet.
Salah satu tugas pentingnya adalah kembali mendapatkan dukungan dari Dana Moneter Internasional dan komunitas negara-negara donor untuk program pemulihan ekonomi. Dia juga membebaskan para tahanan politik dan mengurangi kontrol pada kebebasan berpendapat dan kegiatan organisasi.
Pada era pemerintahannya yang singkat ia berhasil memberikan landasan kokoh bagi Indonesia, pada eranya dilahirkan UU Anti Monopoli atau UU Persaingan Sehat, perubahan UU Partai Politik dan yang paling penting adalah UU otonomi daerah.
Melalui penerapan UU otonomi daerah inilah gejolak disintergrasi yang diwarisi sejak era Orde Baru berhasil diredam dan akhirnya dituntaskan di era presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tanpa adanya UU otonomi daerah bisa dipastikan Indonesia akan mengalami nasib sama seperti Uni Soviet dan Yugoslavia.
Setelah ia turun dari jabatannya sebagai presiden, ia lebih banyak tinggal di Jerman daripada di Indonesia. Tetapi ketika era kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono, ia kembali aktif sebagai penasehat presiden untuk mengawal proses demokratisasi di Indonesia lewat organisasi yang didirikannya Habibie Center.
Rasa cintanya yang besar pada mendiang istrinya, Ainun dia tuangkan dalam bentuk buku. Dia menulis buku yang berjudul Habibie & Ainun. Buku ini di buat untuk alm. istrinya. Buku tersebut berisikan mengenai kisah cinta sang Profesor dengan istrinya.
Buku tersebut setebal 323 halaman itu, menceritakan mulai dari awal pertemuan Habibie dan Ainun, sampai akhinya Ainun menghembuskan nafas terakhirnya karena komplikasi penyakit pada 22 Mei 2010. Habibie menghitung masa hidup bersama Ainun, sejak menikah pada 12 Mei 1962, selama 48 tahun 10 hari
PENDIDIKAN
·         S3: Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule – Jerman
·         S2: Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule – Jerman
·         S1: Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB)
KARIR
·         Presiden RI ke-3
·         Wapres RI ke-7
·         Menteri Riset dan Teknologi ke-1
·         Vice President sekaligus Direktur Teknologi di MBB
·         Kepala Penelitian dan Pengembangan pada Analisis Struktrur Pesawat Terbang MBB
·         Kepala Divisi Metode dan Teknologi pada industri pesawat terbang komersial dan militer di MBB
PENGHARGAAN
·         Edward Warner Award dan Award von Karman
·         Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana dari Institut Teknologi Bandung

 3 Profil Orang Sukses Karena Berwirausaha


1.  Rustono
Rustono lahir di Grobogan, 03 Oktober 1968 adalah seorang pengusaha Indonesia yang sukses di Jepang sebagai pengusaha tempe yang memiliki pabrik. Rustono menghabiskan masa kecilnya di desa Kramat, Penawangan. Tahun 1987 hijrah ke Yogyakarta untuk menuntut ilmu di Akademi Perhotelan Sahid dan merintis karier sebagai bell boy di Hotel Sahid Yogyakarta selama bertahun-tahun. Namun Rustono akhirnya menikah dengan wanita Jepang Tsuruko Kuzumoto tahun 1997 dan pindah ke Kyoto Jepang untuk melanjutkan  hidup barunya.
Rustono di Jepang pernah bekerja di prusahaan sayuran dan bahkan pernah bekerja diperusahaan roti yang harus menuntut ketelian dari semua karyawannya. Rustono dengan berbekal ilmu yang dia dapat dari perusahaan iya bekerja, dan iya teringat akan makanan khas Jepang  yang berbahan baku dari kedelai, Rustono mencoba berbisnis baru yang belum pernah ada di Jepang, kemudian memulai bisnis tempe di Jepang dan mendapat merek Rusto Tempeh dengan gambar suasana kampung di Jawa. Saat ini kapasitas produksi Rusto Tempeh bisa mencapai kurang lebih 16.000 bungkus tempe setiap lima hari dan saai ini Rustono mendapatkan gelar sebagai The King of Tempe. Rustono memasarkan tempenya hampir di seluruh kota-kota di Jepang, swalayan, toko, dan rumah sakit di Fukuoka. Rustono sudah membangun pabrik tempe di kawasan pinggir hutan yang bermata air dan memanfaatkan lahan seluas 1.000 meter persegi.


 2. Bambang Mustari Sadino atau lebih dikenal Bob Sadino

Beliau bernama lengkap Bambang Mustari Sadino atau lebih dikenal Bob Sadino. Lahir di Lampung, tanggal 9 Maret 1933, wafat pada tanggal 19 Januari 2015. Beliau akrab dipanggil dengan sebutan 'om Bob'. Ia adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan.
Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.
Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.
Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu. Gajinya ketika itu hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya.
Suatu hari, temannya menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan depresi yang dialaminya. Bob tertarik. Ketika beternak ayam itulah muncul inspirasi berwirausaha. Bob memperhatikan kehidupan ayam-ayam ternaknya. Ia mendapat ilham, ayam saja bisa berjuang untuk hidup, tentu manusia pun juga bisa. Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya, setiap hari menjual beberapa kilogram telor. Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan istrinya memiliki banyak langganan, terutama orang asing, karena mereka fasih berbahasa Inggris. Bob dan istrinya tinggal di kawasan Kemang, Jakarta, di mana terdapat banyak menetap orang asing.
Tidak jarang pasangan tersebut dimaki pelanggan, babu orang asing sekalipun. Namun mereka mengaca pada diri sendiri, memperbaiki pelayanan. Perubahan drastis pun terjadi pada diri Bob, dari pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan Bob yang berambut perak, menjadi pemilik tunggal super market (pasar swalayan) Kem Chicks. Ia selalu tampil sederhana dengan kemeja lengan pendek dan celana pendek.
Bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat, merambah ke agribisnis, khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah. Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. Ia dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang.

Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia lakukan. Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. “Yang paling penting tindakan,” kata Bob.
Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan. Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan profesional. Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih, arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain.
Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri. Karena itu ia selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya.
Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan.
Profil dan Biodata Bob Sadino
Nama               : Bob Sadino
Lahir                : Tanjungkarang, Lampung, 9 Maret 1933
Wafat              : Jakarta, 19 Januari 2015
Agama             : Islam
Pendidikan      :
·         -SD, Yogyakarta (1947)
·         -SMP, Jakarta (1950)
·         -SMA, Jakarta (1953)
Karir                :
·         Karyawan Unilever (1954-1955)
·         Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967)
·         Pemilik Tunggal Kem Chicks (supermarket) (1969-sekarang)
·         Dirut PT Boga Catur Rata
·         PT Kem Foods (pabrik sosis dan ham)
·         PT Kem Farms (kebun sayur)
Alamat Rumah :
Jalan Al Ibadah II/12, Kemang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp: 793981

Alamat Kantor :
Kem Chicks Jalan Bangka Raya 86, Jakarta Selatan Telp: 793618

3. Gibran Rakabuming Raka

Gibran Rakabuming Raka, anak tertua Jokowi Presiden Indonesi. Gibran Rakabuming Raka lahir pada tanggal 1 Oktober 1987 dari pasangan Joko Widodo atau Jokowi dan Iriana, dimasa ayahnya memulai usahanya sendiri mendirikan pabrik kayu di Solo. Masa kecil Gibran dihabiskan di Solo dan sejak SMP dia tinggal di Singapura, menempuh sekolah setingkat SMA di Orchid Park Secondary School, Singapura pada tahun 2002. Pada tahun 2007, dia berhasil lulus dari Management Development Institute of Singapore (MDIS) dan melanjutkan studinya ke University of Technology Insearch, Sydney.
Pada aat masih kuliah di Singapura, Gibran sudah tertarik bisnis catering walaupun orangtuanya menyarankannya untuk melanjutkan usaha keluarga yang turun-temurun masuk di sektor mebel. Walaupun tidak mempunyai latar belakang pengalaman dan pendidikan di bidang tata boga, Gibran memandang catering sangat mempunyai potensi besar karena belum menjadi industri hanya masih usaha rumah tangga.
Pada tahun 2010, Setelah lulus kuliah, Gibran mendirikan usaha katering pada akhir 2010 dengan menggunakan gudang mebel milik ayahnya yang dijadikan kantor dan dapur katering. Nama usaha kateringnya adalah Chilli Pari yang bermakna keberanian dan kemakmuran. Usahanya berdiri setelah hanya satu dari tujuh proposal pinjaman ke bank setuju untuk memberikan pinjaman sebesar Rp.1 M. Awalnya Chilli Pari hanya mengurus order kecil-kecilan untuk puluhan orang, baru Januari (2011) bisa garap ribuan orang termasuk menyediakan katering untuk pernikahan di Graha Saba.
Walaupun awalnya sulit, dengan perlahan dan menggunakan teknik marketing yang baik, usaha katering Gibran sukses meraih kesuksesan dan kepercayaan. Business utama Chilli Pari adalah catering dan wedding organizer yang professional menyediakan aneka kebutuhan untuk pernikahan seperti gedung, rias pengantin, dekorasi dan lainnya. Menu yang disediakan adalah masakan Jawa, Jepang, Barat dan lainnya. Gibran sekarang tercatat sebagai ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJBI) Kota Solo.
Sukses dengan usaha kateringnya, Gibran merambah ke kuliner Martabak. Awalnya, Markobar hanya ada di Solo saja. Namun sejak 21 Desember 2015 lalu, Markobar buka cabang di Jakarta, lokasi tepatnya di Jalan Raden Saleh Cikini No. 39, di depan RS Cikini di sebelah Sere Manis. Seperti yang dikutip dari damniloveindonesia.com, yang sempat berbincang-bincang dengan Sultan, salah satu staff operasional di Markobar 1996, Markobar ternyata adalah kerja sama Gibran dengan pemilik Markobar (Martabak Kota Barat, Solo) 1996 yaitu Arief. September 2014, Gibran “meminang” Arief sebagai partner dan mengembangkan martabak yang lebih modern dan premium. Salah satu terobosannya adalah Martabak yang nggak dilipat melainkan dibiarkan terbuka dan menyerupai pizza. Sebenarnya penyajian seperti pizza nggak memengaruhi rasa, hanya lebih artistik saja, kita jadi bisa melihat topping-nya yang menarik dan menggoyahkan iman tersebut.

Biodata Lengkap
·         Nama Lengkap: Gibran Rakabuming Raka
·         Nama Panggilan: Gibran
·         Tempat dan Tanggal Lahir: Solo, 1 Oktober 1987
·         Nama Ayah: Joko Widodo
·         Nama Ibu: Ny. Hj. Iriana
·         Saudara: Kahiyang Ayu (twitter @Ayangkahiyang) dan Kaesang Pangarep
·         Pendidikan:
– Orchid Park Secondary School, Singapura (2002)
– Management Development Institute of Singapore (MDIS)
·         Pekerjaan: Pengusaha katering pemilik Chilli Pari Catering Services (2010-sekarang)

Berikut ini merupakan karakter dari orang-orang sukses karena bekerja diatas menurut saya:
1.    Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo atau lebih dikenal sebagai Deddy Corbuzier, beliau mempunyai karakter sebagai orang yang bekerja dengan keprofesionalannya, dan dalam membawakan suatu acara beliau selalu tebar pesona untuk menarik perhatian penontonnya.
2.    Tukul Riyanto, atau lebih dikenal dengan nama Tukul Arwana, beliau mempunyai karakter orang yang rajin, tepat waktu dalam bekerja, tidak menghilangkan ciri khas nya sebagai orang Jawa, dan selalu ingin belajar dari hal baru yang tidak beliau mengerti.
3.  Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie atau dikenal sebagai BJ Habibie, beliau mempunyai karakteryang cerdas dalam bekerja, selalu mengutamakan logika yang dimilikinya, mempunyai jiwa nasionalisme yang tinggi untuk menjadikan Negara Indonesia menjadi Negara yang mandiri. Selain itu beliau juga sebgai contoh suami yang sangat penyayang kepada istrinya dan setia.
Berikut ini merupakan karakter dari orang-orang sukses karena berwirausaha diatas menurut saya:
1.      Rustono pengusaha tempe di Jepang, beliau mempunyai karakter sebagai orang yang ulet, terampil, berani dalam mengambil suatu tindakan, dan mengambil keputusan dari suatu peluang usaha yang ada.
2.      Bambang Mustari Sadino atau lebih dikenal Bob Sadino, beliau mempunyai karakter yang unik, tidak mengandalkan ilmu dalam berwirausaha tetapi lebih mengandalkan pengalaman yang iya punya. Tidak pernah putus asa dalam melakukan suatu usaha, selalu menekuni apa usaha yang telah dilakukan dan selalu memberi pelayananyang baik kepada customernya.
3.      Gibran Rakabuming Raka, beliau mempunyai karakter yang mandiri tidak mengandalkan ketenaran ayahnya, berani membuka usaha yang tidak sesuai dengan bidangnya, dan selalu memberi terobosan terbaru untuk usahanya.
Berdasarkan dari beberapa karakter diatas, saya lebih cenderung seperti karate dari Bob Sadino, yang selalu melakukan suatu usaha berdasarkan pengalam yang saya punya, tidak mengandalkan teori terus, berusaha memberi pelayan yang baik, agar pelanggan tidak pergi. beliau yang nyentrik dalam berpenampilan, untuk menarik perhatian dan beliau tidak sombong walaupun sudah menjadi miliuner. 


Sumber:
 










Tidak ada komentar:

Posting Komentar