Sabtu, 18 Juni 2016

Tugas ke 2 Pengetahuan Lingkungan

Proses Daur Ulang di PT Elastis Reka Aktif
Pan Era Group dibentuk pada tahun 2011, dan pada awalnya merupakan gabungan dari dua buah perusahaan, PT Elastis Reka Aktif dan PT Elite Recycling Indonesia. Kami adalah salah satu grup perusahaan terkemuka di Indonesia yang bergerak di dua lini bisnis, yakni pendauran ulang limbah plastik, terutama yang berbahan Polyethylene, dan manufaktur kantong plastik
Kami percaya bahwa daur ulang adalah salah satu solusi utama terhadap masalah keberlanjutan lingkungan hidup (sustainability problem). Dengan kegiatan daur ulang, tidak hanya jumlah limbah yang beredar di lingkungan dapat berkurang, namun juga masyarakat dapat menikmati produk yang diproduksi dengan energi yang lebih rendah. Pengurangan pemakaian energi tersebut adalah kunci utama daripada sebagian besar masalah lingkungan yang ada sekarang. Beberapa contoh di antaranya pemanasan global dan keterbatasan sumber energi. Berbekal dari kepercayaan yang mendalam inilah kami kemudian memfokuskan sumber daya kami ke dalam pengembangan aktivitas daur ulang. 
Kualitas adalah nilai yang sangat penting dalam organisasi kami. Filosofi kualitas yang dibenamkan ke dalam benak organisasi kami dititikberatkan pada kemampuan dan kewajiban kami untuk melebihi ekspektasi pelanggan, pada setiap saat. Skema pengendalian kualitas kami dirancang sedemikian rupa untuk dapat memenuhi tuntutan tersebut. Pada setiap saat kami tidak pernah berhenti untuk terus mengembangkan sistem perusahaan agar sistem manajemen yang berkualitas dapat tercipta. PT Elastis Reka Aktif memproduksi biji plastik daur ulang dan kantong plastik.
Sampah plastik adalah bahan buangan yang terbuat dari plastik yang sudah tidak terpakai dan tidak bermanfaat lagi bagi kehidupan manusia. Sampah plastik dapat menjadi berguna kembali setelah sampah plastik tersebut didaur ulang. Daur ulang plastik adalah melakukan proses dasar daur ulang untuk mengolah sampah plastik menjadi pellet atau bijih plastik yang merupakan bahan dasar pembentuk plastik menurut produk yang diinginkan. Dalam proses ini, jenis bahan baku yang digunakan menentukan jenis bijih plastik yang dihasilkan. Bahan baku daur ulang dengan kualitas satu merupakan plastik yang belum pernah didaur ulang sebelumnya atau hanya pernah sekali saja didaur ulang.
Tahapan proses daur ulang digolongkan menjadi 2 bagian besar, yaitu:
·         Bagian proses sortir bahan baku yang  menggunakan tenaga manusia.
·         Bagian proses yang menggunakan mesin.
                  
Sortir merupakan proses pemisahan yang pertama kali dilakukan. Pada proses ini dilakukan  pekerjaan untuk memisahkan bahan baku yang datang dan membuang material/ benda asing yang tidak diharapakan masuk ke dalam proses.

Proses kedua yaitu dengan menggunakan berbagai mavam mesin, berikut ini beberapa proses yang dilakukan dengan menggunakan mesin.
1.      Pemotongan:
Proses ini dilakukan untuk mengurangi ukuran material dan mempermudah  proses selanjutnya, dengan cara memotong atau merajang plastik dalam bentuk asalnya (kantong atau lembaran plastik).
2.      Pencucian
Tujuan : agar tidak menggangu proses penggilingan.
Terdiri dari 2 tahap, yaitu:
a)     Prewashing
Untuk memisahkan material-material asing terutama agar tidak ikut dalam proses selanjutnya Menggunakan media cair sebagai sarana untuk  mencuci material dan membawa     material asing keluar dari proses.
b)      Pencucian Tahap 2
Menggunakan mesin friction water.Materi dicuci kembali oleh ulir menanjak yang berputar pada putaran tinggi sehinggga hasil dari friksi dapat melepaskan material asing yang masih terdapat pada bahan.
Masih menggunakan media air untuk membawa material asing keluar dari proses.
3.      Pengeringan
a)      Secara mekanik yaitu dengan memeras material dengan gerakan memutar sehingga air dapat keluar
b)      Dengan menguapkan air pada suhu tertentu agar bahan benar-benar terbebas dari suhu yang melekat
4.      Pemanasan
a)      Material yang telah bersih dari pengotor dilelehkan dengan proses pemanasan material pada suhu 2000
b)      Suhu panas dihasilkan oleh heater.
c)      Selanjutnya lelehan dialirka untuk menuju proses penyaringan
5.      Penyaringan
a)      Dilakukan dengan lembaran besi yang dilobangi sebesar kira-kira 4mm di seluruh permukaannya.
b)      Diharapkan lelehan plastik akan melewati saringan ini untuk menghasilkan lelehan plastik berbentuk silinder panjang yang nantinya akn dipotong-potong.
6.      Pendinginan
Setelan berbentuk silinder, material dilewatkan pada air dingin sebagai media pendingin.
7.      Pencetakan/ Penggilingan
Pencetakan bijih plastik dilakukan dengan membentuk lelehan plastik menjadi berbentuk mie dengan diameter 4 mm.
8.      Prembungkusan
a)      Dilakukan [embungkusan terhadap material kering dalam karung plastic
b)      Pemeriksaan untuk mengetahui apakah proses produksi berjalan baik.
9.      Proses Pembuatan Kantong Plastik
Pembuatan kantong plastik menggunakan metode ekstruksi. Pellet (bijih besi) dimasukkan lewat corong, kemudian didorong ke screw baja dan dialirkan di sepanjang bejana barrel untuk dipanaskan. Pada ujung ekstruder, lelehan melalui die untuk menghasilkan ekstrudat dengan bentuk sesuai keinginan.
10.  Bagian-Bagian Secrew
a)      Bagian umpan berlekuk saluran terdalam.
b)      Bagian kompresi berfungsi untuk melelehkan, mencampur, dan mengempa resin, serta mendorong balik udara yang terikut ke bagian umpan.
c)      Bagian metering memberi tekanan balik dan mengukur penyaluran lewat die sehingga output seragam dan terkontrol.
11.  Persiapan Bahan
Dilakukan pengujian MFI (Melt Flow Index) untuk menguji viskositas material. Semakin tinggi berat molekul material maka semakin rendah nilai MFInya. Bahan dengan nilai MFI kecil akan membutuhkan suhu yang lebih besar untuk kemudahan alirannya. Jika bahan baku yang digunakan adalah pellet atau bijih plastik hasil daur ulang maka pengujian MFI tidak diperlukan. Material yang digunakan tidak murni dan tidak diketahui komposisi yang sebenarnya. Untuk menghasilkan produk yang baik, langkah yang dilakukan adalah trial and error dan pengontrolan yang intens.
12.  Pencampuran
Bijih plastik yang sudah dipersiapkan dicampurkan dengan zat aditif yaitu pigmen sebagai pewarna kantong plastik nantinya. Pencampuran dilakukan dengan mixer dalam tabung mixer.
13.  Pengeringan Pellet
Proses pengeringan dilakukan terhadap campuran homogen pellet dan pigmen menggunakanoven dryer. Material dimasukkan ke dalam oven, selanjutnya oven dryer ditutup dan diset pada temperatur sesuai kebutuhan dan sesuai material yang sedang dikeringkan.
14.  Pencampuran Kering dan Pencampuran Panas
a)      Pencampuran Kering (Dry Blending)
Pencampuran antara material bijih plastik dengan aditif yang digunakan menjadi homogen tanpa menggunakan panas dan kontak hanya terjadi pada permukaan saja.
b)      Pencampuran Panas (Hot Blending)
Proses Pencampuran antara material bijih plastik dengan aditif agar menjadi homogen menggunakan panas untuk memperoleh dispersi panas yang lebih baik. Beberapa alat yang menggunakan prinsip ini adalah extruder, banbury mixer, dan granulator
15.  Pembuatan Kantong Plastik
Campuran plastik yang sudah melalui proses ekstrusi dengan menggunakan ekstruder yang dilengkapai dengan die akan membentuk lembaran plastik berbentuk tabung. Pembuatan lembaran plastik ini menggunakan air cooling ring(pendingin). Lembaran – lembaran ini kemudian digulung baru dimasukkan dalam mesin cetak untuk membentuk kantong plastik.