Kamis, 22 September 2016

Tugas Kewirausahaan


Wiraswasta, mendengar kata itu yang sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Wiraswasta yang artinya orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. Banyak kalangan muda di Indonesia yang sudah berani menjadi wiraswasta. Karena dengan berwiraswasta orang akan menjadi lebih mandiri dan percaya dengan kemampuannya sendiri.
Definisi mengenai wirausaha atau kewirausahaan adalah sikap jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan adalah sikap mental dan jiwa yang selalu aktif, kreatif, berdaya dan bercipta dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya.
Menurut beberpa ahli, kewirausahaan mempunyai arti masing-masing tergantung dari sudut pandangnya. Berikut ini merupakan definisi kewirausahaan menurut beberpa ahli.
1.      Peter F Drucker : Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) .
2.      Menurut Arif F. Hadipranata, wirausaha adalah sosok pengambil risiko yang diperlukan untuk mengatur dan mengelola bisnis serta menerima keuntungan financial ataupun non uang.
3.      Thomas W Zimmerer Kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya memanfaatkan peluang-peluang yang dihadapi orang setiap hari.
4.      Kathleen mengemukakan bahwa wirausaha adalah orang yang mengatur, menjalankan, dan menanggung risiko bagi pekerjaan-pekerjaan yang dilakukannya dalam dunia usaha.
5.      Andrew J Dubrin: Seseorang yang mendirikan dan menjalankan sebuah usaha yang inovatif (Entrepreneurship is a person who founds and operates an innovative business).
6.      Robbin&Coulter: Entrepreneurship is the process whereby an individual or a group of individuals uses organized efforts and means to pursue opportunities to create value and grow by fulfilling wants and need through innovation and uniqueness, no matter what resources are currently controlled. (Kewirausahaan adalah proses dimana seorang individu atau kelompok individu menggunakan upaya terorganisir dan sarana untuk mencari peluang untuk menciptakan nilai dan tumbuh dengan memenuhi keinginan dan kebutuhan melalui inovasi dan keunikan, tidak peduli apa sumber daya yang saat ini dikendalikan.
7.      (Soeharto Prawiro, 1997): Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth).
8.      (Acmad Sanusi, 1994): Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.
9.      Jean Baptista Say (1816): Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat produksi dan menemukan nilai dari produksinya.
10.  Frank Knight (1921): Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang worausahawan disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan.
11.  Joseph Schumpeter (1934): Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk:
a.       memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru,
b.      memperkenalkan metoda produksi baru,
c.       membuka pasar yang baru (new market),
d.      memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau
e.       menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya.
12.  HarveyLeibenstein(1968,1979): Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya
13.  Penrose (1963): Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.
14.  Israel Kirzner (1979): Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar. Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio: Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.
15.  Raymond, (1995): Wirausaha adalah orang yang kreatif dan inovatif serta mampu mewujudkanya untuk meningkatkan kesejahteraan diri masyarakat dan lingkungan.
16.  Kasmir (2006): Wirausaha adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan.



Karakteristik Wiraswastawan.              
Wiraswasta memiliki karakteristik masing-masing. Karakteristik tersebut adalah hal yang sangat penting dalam diri wiraswasta tersebut. Karena karakteristik itu timbul dengan sendirinya, sebagai pemikiran dari wirswasta yang ingin  menjadi lebih mandiri. Sejarah kewiraswastaan menunjukkan bahwa wiraswastawan mempunyai karakteristik umum serta berasal dari kelas yang sama. Schumpeter menulis bahwa wiraswastawan tidak membentuk suatu kelas sosial tetapi berada dari semua kelas.
Menurut Mc Clelland, karakteristik wiraswastawan adalah sebagai berikut :
1.      Keinginan untuk berprestasi.
Penggerak psikologis utama yang memotivasi wiraswastawan adalah kebutuhan untuk berprestasi, yang biasanya diidentifikasikan sebagai n Ach. Kebutuhan ini didefinisikan sebagai keinginan atau dorongan dalam diri orang yang memotivasi perilaku ke arah pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan merupakan tantangan bagi kompetisi individu.
2.      Keinginan untuk bertanggung jawab.
Wiraswastawan menginginkan tanggung jawab pribadi bagi pencapaian tujuan. Mereka memilih menggunakan sumber daya sendiri dengan cara bekerja sendiri untuk mencapai tujuan dan bertanggung jawab sendiri terhadap hasil yang dicapai. Akan tetapi mereka akan melakukannya secara berkelompok sepanjang mereka bisa secara pribadi mempengaruhi hasil-hasil.
3.      Preferensi kepada resiko-resiko menengah.
Wiraswastawan bukanlah penjudi. Mereka memilih menetapkan tujuan-tujuan yang membutuhkan tingkat kinerja yang tinggi, suatu tingkatan yang mereka percaya akan menuntut usaha keras tetapi yang dipercaya bisa mereka penuhi.
4.      Persepsi pada kemungkinan berhasil.
Keyakinan pada kemampuan untuk mencapai keberhasilan adalah kwalitas kepribadian wiraswastawan yang penting. Mereka mempelajari fakta-fakta yang dikumpulkan dan menilainya ketika semua fakta tidak sepenuhnya tersedia, dan tidak bisa diprediksi. Karakteristik ini berkaitan erat dengan proses inovatif.
5.      Keinginan untuk berprestasi.
Keinginan untuk berprestasi adalah tanda-tanda penting dari dorongan kewiraswastaan. Hal ini menandai para pemiliknya sebagai orang yang tidak mengenal menyerah di dalam mencapai tujuan yang telah mereka tetapkan sendiri.
6.      Kemampuan perencanaan realistis.
Menetapkan tujuan yang menantang dan bisa diterapkan adalah tanda dari perencanaan realistis. Tujuan ditetapkan sesuai dengan n Ach dari wiraswastawan.
7.      Kepemimpinan terorientasi pada tujuan.
Wiraswastawan membutuhkan aktivitas yang mempunyai tujuan. N Ach yang tinggi memotivasi mereka untuk mengarahkan tenaga mereka dan rekan kerja serta bawahan mereka ke arah tujuan yang ditetapkan.
8.      Obyektivitas.
Wiraswastawan obyektif di dalam mengarahkan pemikiran dan aktivitas kewiraswastaannya dengan cara pragmatis. Wiraswastawan mengumpulkan fakta-fakta yang ada, mempelajarinya dan menentukan arah tindakan dengan cara-cara praktis.
9.      Tanggung jawab pribadi.
Wiraswastawan memikul tanggung jawab pribadi, mereka menetapkan tujuan sendiri dan memutuskan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut dengan kemampuan mereka sendiri.
10.  Kemampuan beradaptasi.
Para wiraswastawan mampu menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Ketika wiraswastawan terhambat oleh kondisi yang berbeda dari apa yang mereka harapkan, mereka tidak menyerah, namun melihat situasi secara obyektif.
11.  Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator.
Wiraswastawan mempunyai kemampuan mengorganisasi dan administrasi di dalam mengidentifikasi dan mengelompokkan orang-orang berbakat untuk mencapai tujuan. Mereka menghargai kompetensi dan akan memilih para spesialis untuk mengerjakan tugas dengan efisien.

Menurut pendapat saya, ilmu kewirausahaan sangat penting di jurusan teknik industri. Karena mahasiswa jurusan teknik industri umumnya sudah mendapat bekal untuk menjadi seorang pengusaha. Dengan ditambahnya ilmu kewirausahaan mahasiswa dapat menjadi lebih tau bagaimana cara mamanfaatkan peluang didalam dunia industri. Ilmu kewirausahaan juga membuka jalan pikiran dari mahasiswa agar tidak mengandalkan ijazah untuk mencari pekerjaan, tapi lebih bias berani untuk melangkah kedepan dalam membuka suatu usaha. Karena dengan berwirausaha sangat membantu dalam mengurangi angka pengangguran di Negara ini. Sekian pendapat saya mengenai hubungan ilmu kewiarausahaan dalam jurusan teknik industri.


Sumber: