Wiraswasta, mendengar kata itu yang
sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Wiraswasta yang artinya orang yang
pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru,
menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur
permodalan operasinya. Banyak kalangan muda di Indonesia yang sudah berani
menjadi wiraswasta. Karena dengan berwiraswasta orang akan menjadi lebih
mandiri dan percaya dengan kemampuannya sendiri.
Definisi
mengenai wirausaha atau kewirausahaan adalah sikap jiwa dan kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan
orang lain. Kewirausahaan adalah sikap mental dan jiwa yang selalu aktif,
kreatif, berdaya dan bercipta dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam
kegiatan usahanya.
Menurut
beberpa ahli, kewirausahaan mempunyai arti masing-masing tergantung dari sudut
pandangnya. Berikut ini merupakan definisi kewirausahaan menurut beberpa ahli.
1. Peter
F Drucker : Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability
to create the new and different) .
2. Menurut
Arif F. Hadipranata, wirausaha adalah sosok pengambil risiko yang diperlukan
untuk mengatur dan mengelola bisnis serta menerima keuntungan financial ataupun
non uang.
3. Thomas
W Zimmerer Kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan keinovasian untuk
memecahkan permasalahan dan upaya memanfaatkan peluang-peluang yang dihadapi
orang setiap hari.
4. Kathleen
mengemukakan bahwa wirausaha adalah orang yang mengatur, menjalankan, dan
menanggung risiko bagi pekerjaan-pekerjaan yang dilakukannya dalam dunia usaha.
5. Andrew
J Dubrin: Seseorang yang mendirikan dan menjalankan sebuah usaha yang inovatif
(Entrepreneurship is a person who founds and operates an innovative business).
6. Robbin&Coulter:
Entrepreneurship is the process whereby an individual or a group of individuals
uses organized efforts and means to pursue opportunities to create value and
grow by fulfilling wants and need through innovation and uniqueness, no matter
what resources are currently controlled. (Kewirausahaan adalah proses dimana
seorang individu atau kelompok individu menggunakan upaya terorganisir dan
sarana untuk mencari peluang untuk menciptakan nilai dan tumbuh dengan memenuhi
keinginan dan kebutuhan melalui inovasi dan keunikan, tidak peduli apa sumber daya
yang saat ini dikendalikan.
7. (Soeharto
Prawiro, 1997): Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai
suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth).
8. (Acmad
Sanusi, 1994): Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku
yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat,
proses, dan hasil bisnis.
9. Jean
Baptista Say (1816): Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai
alat-alat produksi dan menemukan nilai dari produksinya.
10. Frank
Knight (1921): Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan
pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi
ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang worausahawan disyaratkan untuk
melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan
pengawasan.
11. Joseph
Schumpeter (1934): Wirausahawan adalah seorang inovator yang
mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui
kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk:
a. memperkenalkan
produk baru atau dengan kualitas baru,
b. memperkenalkan
metoda produksi baru,
c. membuka
pasar yang baru (new market),
d. memperoleh
sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau
e. menjalankan
organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengan
konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan
kombinasi sumber daya.
12. HarveyLeibenstein(1968,1979):
Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan
atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum
teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui
sepenuhnya
13. Penrose
(1963): Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam
sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas
kewirausahaan.
14. Israel
Kirzner (1979): Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar.
Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio: Kewirausahaan sebagai
proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan.
Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu.
15. Raymond,
(1995): Wirausaha adalah orang yang kreatif dan inovatif serta mampu
mewujudkanya untuk meningkatkan kesejahteraan diri masyarakat dan lingkungan.
16. Kasmir
(2006): Wirausaha adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk
membuka usaha dalam berbagai kesempatan.
Karakteristik Wiraswastawan.
Wiraswasta
memiliki karakteristik masing-masing. Karakteristik tersebut adalah hal yang
sangat penting dalam diri wiraswasta tersebut. Karena karakteristik itu timbul
dengan sendirinya, sebagai pemikiran dari wirswasta yang ingin menjadi lebih mandiri. Sejarah kewiraswastaan
menunjukkan bahwa wiraswastawan mempunyai karakteristik umum serta berasal dari
kelas yang sama. Schumpeter menulis bahwa wiraswastawan tidak membentuk suatu
kelas sosial tetapi berada dari semua kelas.
Menurut Mc Clelland, karakteristik wiraswastawan adalah
sebagai berikut :
1. Keinginan untuk berprestasi.
Penggerak
psikologis utama yang memotivasi wiraswastawan adalah kebutuhan untuk
berprestasi, yang biasanya diidentifikasikan sebagai n Ach. Kebutuhan ini
didefinisikan sebagai keinginan atau dorongan dalam diri orang yang memotivasi
perilaku ke arah pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan merupakan tantangan bagi
kompetisi individu.
2. Keinginan untuk bertanggung jawab.
Wiraswastawan
menginginkan tanggung jawab pribadi bagi pencapaian tujuan. Mereka memilih
menggunakan sumber daya sendiri dengan cara bekerja sendiri untuk mencapai
tujuan dan bertanggung jawab sendiri terhadap hasil yang dicapai. Akan tetapi
mereka akan melakukannya secara berkelompok sepanjang mereka bisa secara
pribadi mempengaruhi hasil-hasil.
3. Preferensi kepada resiko-resiko
menengah.
Wiraswastawan
bukanlah penjudi. Mereka memilih menetapkan tujuan-tujuan yang membutuhkan
tingkat kinerja yang tinggi, suatu tingkatan yang mereka percaya akan menuntut
usaha keras tetapi yang dipercaya bisa mereka penuhi.
4. Persepsi pada kemungkinan berhasil.
Keyakinan
pada kemampuan untuk mencapai keberhasilan adalah kwalitas kepribadian
wiraswastawan yang penting. Mereka mempelajari fakta-fakta yang dikumpulkan dan
menilainya ketika semua fakta tidak sepenuhnya tersedia, dan tidak bisa
diprediksi. Karakteristik ini berkaitan erat dengan proses inovatif.
5. Keinginan untuk berprestasi.
Keinginan
untuk berprestasi adalah tanda-tanda penting dari dorongan kewiraswastaan. Hal
ini menandai para pemiliknya sebagai orang yang tidak mengenal menyerah di
dalam mencapai tujuan yang telah mereka tetapkan sendiri.
6. Kemampuan perencanaan realistis.
Menetapkan
tujuan yang menantang dan bisa diterapkan adalah tanda dari perencanaan
realistis. Tujuan ditetapkan sesuai dengan n Ach dari wiraswastawan.
7. Kepemimpinan terorientasi pada
tujuan.
Wiraswastawan
membutuhkan aktivitas yang mempunyai tujuan. N Ach yang tinggi memotivasi
mereka untuk mengarahkan tenaga mereka dan rekan kerja serta bawahan mereka ke
arah tujuan yang ditetapkan.
8. Obyektivitas.
Wiraswastawan
obyektif di dalam mengarahkan pemikiran dan aktivitas kewiraswastaannya dengan
cara pragmatis. Wiraswastawan mengumpulkan fakta-fakta yang ada, mempelajarinya
dan menentukan arah tindakan dengan cara-cara praktis.
9. Tanggung jawab pribadi.
Wiraswastawan
memikul tanggung jawab pribadi, mereka menetapkan tujuan sendiri dan memutuskan
bagaimana cara mencapai tujuan tersebut dengan kemampuan mereka sendiri.
10. Kemampuan beradaptasi.
Para
wiraswastawan mampu menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan perubahan
lingkungan. Ketika wiraswastawan terhambat oleh kondisi yang berbeda dari apa
yang mereka harapkan, mereka tidak menyerah, namun melihat situasi secara
obyektif.
11. Kemampuan sebagai pengorganisasi dan
administrator.
Wiraswastawan
mempunyai kemampuan mengorganisasi dan administrasi di dalam mengidentifikasi
dan mengelompokkan orang-orang berbakat untuk mencapai tujuan. Mereka
menghargai kompetensi dan akan memilih para spesialis untuk mengerjakan tugas
dengan efisien.
Menurut pendapat saya, ilmu kewirausahaan sangat penting
di jurusan teknik industri. Karena mahasiswa jurusan teknik industri umumnya
sudah mendapat bekal untuk menjadi seorang pengusaha. Dengan ditambahnya ilmu
kewirausahaan mahasiswa dapat menjadi lebih tau bagaimana cara mamanfaatkan
peluang didalam dunia industri. Ilmu kewirausahaan juga membuka jalan pikiran
dari mahasiswa agar tidak mengandalkan ijazah untuk mencari pekerjaan, tapi
lebih bias berani untuk melangkah kedepan dalam membuka suatu usaha. Karena
dengan berwirausaha sangat membantu dalam mengurangi angka pengangguran di
Negara ini. Sekian pendapat saya mengenai hubungan ilmu kewiarausahaan dalam
jurusan teknik industri.
Sumber:
2. http://lifeskill.staff.ub.ac.id/2013/10/01/pengertian-dan-definisi-wirausaha-menurut-para-ahli-2/